Senin, 10 Oktober 2011

konsep dasar pemograman

Konsep Dasar Pemrograman
Konsep Dasar Pemrograman
Sebelum kita membuat suatu bahasa pemrograman, maka kita perlu mengetahui:
1. Pemahaman masalah
2. Solusi masalah
3. Pemahaman tata bahasa (sintaks) bahasa pemrograman
Baru setelah itu dapat kita buat pemrograman, memakai bahasa pemrograman
yang menurut kita paling sesuai menurut kebutuhan.
Contoh : Pascal, Cobol, untuk bisnis, Delphi, dll.
Program merupakan himpunan atau kumpulan instruksi yang dibuat oleh
programmer atau suatu executable dari suatu software.
Pemrograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk
mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh komputer atau yang dikenal dengan bahasa pemrograman.
Bahasa Pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program.
Pada bahasa pemrograman terdapat dua factor penting, yaitu sintaks dan semantik.

Fungsi Bahasa Pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan
memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan komputer.
Secara umum terdapat 4 kelompok Bahasa Pemrograman, yaitu :
1. Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)
2. High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
3. Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
4. Low Level Language (seperti bahasa Assembly)
Tipe Pemrograman ada 7 macam, yaitu :
1. Pemrograman Prosedural
Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma
adalah proses yang prosedural.
Definisi prosedural adalah :
1. Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
2. Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu
masalah.
Bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran dan C mendukung
kegiatan pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa
prosedural.
1. Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung
pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat
saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat
mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bahasa
pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data,
pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Contoh bahasa pemrograman terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.
1. Pemrograman Modular
Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul,
dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Dengan membagi
masalah ke dalam modul-modul, maka masalah akan menjadi sederhana sehingga
program dapat lebih mudah disusun dan dipahami.
Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine, yaitu sebuah
kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas.
Pemrograman ini banyak dimanfaatkan oleh Bahasa Pemrograman Berbasis Obyek.
1. Pemrograman Fungsional
Disebut bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh
kodenya berupa fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah
satu bahasa pemrograman yang memperlakukan proses komputasi sebagai
evaluasi fungsi-fungsi matematika.
Contoh : Lisp, Scheme, ML, Haskell.
1. Pemrograman Berorientasi Obyek
Obyek : elemen yang memiliki fungsi, metode, karakteristik tertentu yang dapat
dibedakan dalam dunia nyata.
Class : kumpulan obyek-obyek yang memiliki kesamaan karakteristik.
1. Merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan
obyek-obyek yang tersedia atau membuat suatu obyek tertentu
dengan menggunakan bahasa pemrograman.
- Mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana
layaknya yang ada di dunia nyata
- Relatif lebih fleksibel dan mudah diadaptasikan terhadap perubahan
suatu program
- Memiliki feature yang memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas
suatu obyek dengan adanya class, instance, encapsulation,
inheritance, reusability, dan polymorphism.
Contoh : C++, SmallTalks, Java.
1. Pemrograman Visual
- Penggunaan ekspresi visual (seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam
proses pemrograman
- Mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk
membuat program dalam dua (atau lebih) dimensi
2. Pemrograman Even-Driven
Menggunakan konsep “jika sebuah aksi/perintah dilakukan terhadap sebuah obyek,
apa yang akan terjadi/dilakukan oleh obyek tersebut selanjutnya”.
Sangat fleksibel dalam pembuatan koding program, karena sudah mengunakan
konsep OOP dimana pemrograman dapat dimulai dari obyek yang diinginkan tanpa
harus terurut. Biasanya meruapakan jenis bahasa pemrograman visual.
Contoh : Visual Basic, Visual C++, Delphi.
Tahap Pengembangan Program
Data
Data : bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat
digunakan oleh user atau pemakai.
Tipe data yang biasa digunakan adalah :
1. Tipe Data Dasar merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang
didefinisikan oleh bahasa pemrograman.
Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
1. Tipe Data Numerik : setiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe
data numerik yaitu untuk menyimpan data berupa angka.
- Integer : merupakan bilangan bulat positif dan negatif
- Real : merupakan bilangan desimal atau mantissa
- Subrange : merupakan sebuah subtype dari tipe data integer dan terdiri
dari urutan nilai-nilai integer dalam range yang terbatas
- Fixed-point real : bilangan ini direpresentasikan dengan urutan digit
yang mempunyai panjang tetap dengan titik desimal diposisikan di
tempat yang diberikan antara dua digit
1. Enumerasi : adalah suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
1. Boolean : tipe data untuk merepresentasikan True atau False (biasa digunakandalam penyeleksian kondisi).
1. Character : berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal
atau ganda ( ‘ atau “ ) tergantung dari bahasa pemrograman yang digunakan.
1. String : urutan-urutan dari karakter yang terletak diantara tanda petik tunggal
atau ganda ( ‘ atau “ ) tergantung dari bahasa pemrograman yang digunakan.
1. Internationalization : disebut I 18N
2. Tipe Data Terstruktur : merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data
dasar, contohnya : array, record, string, list dan file.
3. Tipe data didefinisikan oleh pemakai : tipe data ini biasa disebut Enumerasi
4. Tipe Data Penunjuk : contoh tipe data penunjuk adalah pointer
Model Komputasi
Ada tiga model dasar komputasional-- fungsional, logika, dan imperatif. Sebagai
tambahan terhadap satuan nilai-nilai dan operasi yang berhubungan,
masing-masing model komputasional mempunyai satu set operasi yang digunakan
untuk menggambarkan komputasi.
a. Model Fungsional : terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi
aplikasi fungsi dan komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai
argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatuprogram adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu komputasi adalah aplikasi
fungsi.
b. Model Logika : terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan
logis. Program terdiri dari definisi hubungan dan suatu komputasi adalah suatu
bukti(suatu urutan kesimpulan).
c. Model Imperatif : terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan
dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan
nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan suatu
komputasi terdiri dari urutan pernyataan.
Definisi Sintaks, Sematik, dan Pragmatis
Sintaks : aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata cara
penulisan huruf, angka dan karakter lain.
Contoh : pada pembuatan program Pascal antara dua statement dipisahkan oleh
titik koma (;).
X := 1 ; X := X + 1;
Semantik : mendefinisikan arti dari dari program yang benar secara sintaks dari
bahasa pemrograman tersebut.
Contoh : Pada pembuatan program CArti semantiknya : akan menyebabkan ruang sebanyak 10 elemen integer diberikan
kepada variabel bernama vector ( 0 – 9 untuk array dalam C)
Pragmatis : memperhatikan tentang pemakaian bahasa, area aplikasi, kemudahan
implementasi dan penggunaan, dan sukses bahasa didalam desain pelaksanaan
tujuannya. Kekuatan yang membentuk suatu bahasa pemrograman meliputi
arsitektur komputer, praktek rancang-bangun perangkat lunak (terutama daur
hidup perangkat lunak), model komputasional, dan daerah aplikasi (contoh: alat
penghubung pemakai, sistem pemprograman, dan sistem ahli).
Tujuan umum bahasa pemrograman berpegang pada prinsip desain bahasa
pemrograman yang berikut.
Prinsip Kelengkapan Komputasional
Model komputasional untuk tujuan umum suatu bahasa pemrograman harus
universal.
Prinsip Implementasi
Implementasi harus efisien dalam penggunaan waktu dan ruangnya. Prinsip
Memprogram harus ditulis dalam suatu bahasa yang mencerminkan daerah
masalah.Prinsip Desain Bahasa pemrograman
Suatu bahasa program harus dirancang untuk memudahkan agar dapat dibaca dan
ditulis untuk para pemakai manusianya dan pelaksanaan efisien pada perangkat
keras yang tersedia.